Oleh: Fransiskus Borgias M.
Pemazmur sadar bahwa manusia tidak sendirian di semesta mahaluas ini. Ada banyak makhluk lain selain dirinya. Pemazmur juga sadar bahwa sebagai ciptaan, semua mempunyai kewajiban dasar untuk memuliakan Tuhan. Manusia tidak bisa sendirian memuji Tuhan. Hal itu harus dilakukan bersama oleh seluruh ciptaan. Sadar akan hal itu maka dalam mazmur 148 ini pemazmur mengajak seluruh alam, terwakili langit dan bumi, untuk memuliakan Tuhan. Itulah judul mazmur 148 ini: “Langit dan bumi, pujilah TUHAN.” Inilah mazmur Hallel ketiga. Mazmur ini terdiri atas 14 ayat. Untuk memahami dan menikmatinya, saya membagi Mazmur ini menjadi dua. Bagian I: ayat 1-7. Bagian II: ayat 8-14.
Pemazmur menyadari bahwa Tuhan bertahta di surga tinggi. Ia mengajak seluruh ciptaan untuk memuji Tuhan (ay 1). Pemazmur mengajak malaekat-Nya untuk memuji Tuhan. Disebutkan juga di sana bala tentara-Nya, yaitu benda-benda angkasa (matahari, bulan, bintang), semuanya diajak memuji Tuhan (ay 2). Benda langit itu diperjelas dalam ayat 3 sebab di sana secara khusus disebut benda langit seperti matahari, bulan, dan bintang. Hal ini mengingatkan kita akan kidung Azarya dalam kitab Daniel. Juga mengingatkan kita akan puisi kosmis Fransiskus Asisi, Kidung Saudara Matahari. Dalam ayat 4, pemazmur mengajak langit yang mengatasi langit untuk memuji Allah. Saat penciptaan dulu, Allah memisahkan air yang di bawah dan air yang di atas. Nah, air yang di atas langit itu diajak pemazmur untuk turut dalam pujian alam semesta ini (ay 4). Pemazmur tidak sanggup menyebut satu persatu seluruh ciptaan. Karena itu ia mengajak semuanya untuk ikut dalam pujian kosmis ini (ay 5). Itu adalah kewajiban dasar seluruh makhluk sebab Tuhanlah yang menjadikan mereka, Tuhanlah yang menciptakan mereka sehingga mereka ada (ay 5). Mereka ada karena perintah-Nya, karena firman-Nya. Ayat 6 melukiskan bagaimana pada awal mula, dan itu juga menjadi alasan bagi pujian semesta ini, Allah membangun semuanya; hal itu berlaku untuk selamanya. Tuhan sudah menetapkan sebuah tata aturan bagi alam semesta ini yang tidak bisa dilanggar siapapun. Pelanggaran akan menimbulkan kekacauan ngeri (ay 6).
Setelah dalam bagian di atas tadi, pemazmur menengadahkan pandangan ke atas, ke angkasa raya, maka dalam bagian kedua (ay 7-14) mata pemazmur diarahkan ke bawah, ke bumi. Ciptaan di bumi ini harus ikut ambil bagian dalam pujian semesta. Secara khusus dalam ay 7 pemazmur mengajak ular naga dan segenap samudera raya. Karena di sini disebutkan samudera raya, maka ular naga yang dimaksudkan bukan ular naga biasa, melainkan ular naga penghuni dan penguasa palung laut kelam penuh misteri yang disebut Leviathan. Semua diajak ikut dalam kidung pujian kosmis ini. Pemazmur mengajak api, hujan es, salju, kabut, angin badai untuk ikut dalam pujian semesta ini. Yang menarik ialah bahwa pemazmur menyebut unsur-unsur ini sebagai pelaku firman Tuhan (ay 8).
Dalam ayat 9 pemazmur mengajak anasir alam seperti gunung, bukit, segala jenis pohon (buah-buahan dan pohon aras). Pemazmur juga mengajak binatang liar dan segala jenis hewan, binatang melata dan burung di udara (ay 10). Semuanya diajak memuji Tuhan. Dalam ayat 11-12 pemazmur mengajak manusia, baik penguasa dan pemerintah (raja, pembesar) maupun orang biasa dari segala umur (pemuda, pemudi, orang tua, orang muda). Semua diajak memuliakan Tuhan Allah, sebab hanya Nama Tuhan-lah yang mulia dan agung, yang sedemikian agung sehingga melampaui langit dan bumi (ay 13). Akhirnya dalam ayat 14 pemazmur khusus menyebut tindakan Tuhan bagi umat-Nya Israel. Tuhanlah yang menegakkan simbol-simbol kekuasaan dan kekuatan Israel (yaitu tanduk). Tindakan Tuhan seperti itu, menyebabkan umat kekasihNya memuliakan Dia. Tindakan itu mendatangkan sukacita dan selamat bagi Israel yang dikatakan dekat dengan Tuhan. Atas dasar semua itu, akhirnya mazmur ini, dipuncaki dengan pekik Halleluya juga. Pujilah Tuhan.
Marsudirini, Parung, Bogor, Adven 2017
canticum solis adalah blogspot saya untuk pendalaman dan diskusi soal-soal filosofis, teologis, spiritualitas dan yang terkait. Kalau berkenan mohon menulis kesan atau komentar anda di bagian akhir dari artikel yang anda baca. Terima kasih... canticum solis is my blog in which I write the topics on philosophy, theology, spiritual life. If you don't mind, please give your comment or opinion at the end of any article you read. thanks a lot.....
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
PEDENG JEREK WAE SUSU
Oleh: Fransiskus Borgias Dosen dan Peneliti Senior pada FF-UNPAR Bandung. Menyongsong Mentari Dengan Tari Puncak perayaan penti adala...
-
Oleh: Fransiskus Borgias M., (EFBE@fransisbm) Mazmur ini termasuk cukup panjang, yaitu terdiri atas 22 ayat, mengikuti 22 abjad Ib...
-
Oleh: Fransiskus Borgias M. Judul Mazmur ini dalam Alkitab ialah Doa mohon Israel dipulihkan. Judul itu mengandaikan bahwa keadaan Israe...
-
Oleh: Fransiskus Borgias M. Sebagai manusia yang beriman (percaya), kiranya kita semua sungguh-sungguh yakin dan percaya bahwa Tuhan itu...
No comments:
Post a Comment