Sunday, January 10, 2016

MEMAHAMI DAN MENIKMATI MAZMUR 122

Oleh: Fransiskus Borgias M.

Ada banyak alasan untuk melakukan sesuatu, termasuk alasan untuk berdoa. Dalam Mazmur ini diberikan alasan mengapa orang harus berdoa bagi Yerusalem. Mazmur 122 ini cukup singkat; hanya 9 ayat. Karena itu saya tidak membaginya menjadi beberapa unit. Saya membahasnya sebagai satu kesatuan. Judul mazmur ini ialah sbb: “Doa sejahtera untuk Yerusalem.” Judul ini dengan tepat mengungkapkan isi pokok Mazmur ini. Bersama dengan Mzm 120-134, Mazmur ini termasuk dalam kategori Mazmur ziarah. Biasanya dipakai oleh para peziarah ketika mereka berziarah ke Yerusalem.

Maka dalam ayat 1 pemazmur langsung melukiskan suatu pengalaman religius yaitu satu perasaan sukacita ketika ada orang yang mengajak dirinya untuk pergi ke rumah Tuhan. Ajakan seperti itu membuat dia merasa senang. Ada sebuah disposisi batin dalam diri pemazmur untuk mengarahkan orientasi sukacitanya ke rumah Tuhan. Beda dengan orientasi rasa sukacita kita sekarang: lebih bersukacita kalau diajak ke mall, ke tempat rekreasi, dll. Tidak hanya berhenti pada ajakan saja, melainkan mereka sungguh-sungguh melakukan ziarah itu, sehingga dalam ayat 2 dikatakan bahwa mereka sudah berdiri di pintu gerbang kota tujuan ziarah, Yerusalem. Jadi, rumah Tuhan itu ialah Yerusalem sebab di sana ada Bait Allah.

Selanjutnya bagian sisa mazmur ini (ayat 3-9) berbicara tentang Yerusalem itu. Ada beberapa hal yang diungkapkan di sana. Pertama, ada pelukisan mengenai Yerusalem sebagai kota yang dibangun dengan benteng berupa tembok keliling yang bersambung rapat (ay 3). Ke sanalah suku-suku Tuhan berziarah; menarik bahwa tujuan ziarah itu ialah untuk mengucapkan syukur kepada nama Tuhan (ay 4); dan hal itu dilakukan sesuai dengan peraturan bagi Israel. Hal itu berbeda sekali dengan tujuan ziarah kita dewasa ini, yang kebanyakan kali dilakukan untuk memohon dan memohon.

Kedua, dalam ayat 5 diberikan alasan mengapa Yerusalem menjadi sentrum ziarah para bangsa. Alasannya ialah karena di kota itulah ada kursi pengadilan keluarga Daud. Sedemikian pentingnya Yerusalem bagi Israel sehingga ia menjadi pusat ziarah dan pernah menjadi pusat pemerintahan. Karena itu, selain penting, posisi Yerusalem itu juga senantiasa sangat genting. Sebab ia terletak di tengah percaturan kekuatan politik Utara dan Selatan pada masa itu. Itulah sebabnya dalam ayat 6 pemazmur mengajak para peziarah untuk berdoa bagi kota itu agar orang-orang yang mencintainya (peziarah yang datang dari luar kota) menjadi sentosa (konotasi kenyamanan politik) dan orang-orang yang mendiami kota itu mendapat sejahtera (konotasi kenyamanan ekonomi, ayat 7). Doa itu dilanjutkan terus dalam ayat 8 dan di sini doa itu dimaksudkan untuk memohon damai sejahtera bagi para penghuni kota Yerusalem itu.

Akhirnya dalam ayat 9 diberikan alasan paling penting mengapa para peziarah itu diwajibkan untuk berdoa bagi kota Yerusalem dan para penghuninya. Alasannya tidak lain karena di kota Yerusalem itu terletak rumah Tuhan. Jadi, Yerusalem itu menjadi pusat ziarah yang harus didoakan karena Rumah Tuhan ada di sana.

Bandung, akhir Oktober 2015.
Oleh: Fransiskus Borgias M.
Dosen Teologi Biblika FF-UNPAR Bandung.

No comments:

PEDENG JEREK WAE SUSU

Oleh: Fransiskus Borgias Dosen dan Peneliti Senior pada FF-UNPAR Bandung. Menyongsong Mentari Dengan Tari  Puncak perayaan penti adala...