Tuesday, July 24, 2012

PUISI-PUISI JULI 2012 III

OLEH: FRANSISKUS BORGIAS M.


MENDEKATIMU


Selalu ada kegaguan yang canggung
tiap kali aku datang mendekatiMu
ada sejuta tanya
yang tiada mudah dijawab
selalu ada teki-teki dan misteri
di balik mana Engkau berdiam.
Tetapi aku tidak putus asa
dalam kembara ini.
Setelah lama berkelana dalam theologia
kuputuskan untuk tidak lagi mengimanimu
dalam canda dan tawa dan jenaka
terasa lebih ramah dan indah.
Mudah rasanya bicara DENGAN-MU
daripada bicara TENTANG-MU.
Karena selalu ada kabut misteri kelam.
Mungkin karena Dikau bertahta
dalam cahaya yang tiada terhampiri
tetapi sekaligus juga
dekat sekali di sini.
Yakni di hati.

Puisi lama, Bandung, November 2003.


DESAU RISAUKU I

Desau risauku
tiada mampu membubarkan gumpalan badai
yang sudah lama menunggu
di balik pintu tanggul sanubariku
yang gagal menancap pisau cinta
di hatimu yang tampak seperti mendamba
namun jumawamu tampak seperti membungkus dambamu
yang sejatinya sedang membara.
Soalnya aku dapat merasakan
pancar-pancar arus bawah rasa jiwamu kepadaku.
Ah desau risauku
hanya bisa berhenti
menggumpal menjadi galau yang kacau
yang hanya bisa berharap
pada pancar-pancar kalau-kalaumu
yang tiada pernah menjadi nyata.

Yogya, 15 April 2012


DESAU RISAUKU II

Desau risauku
membelah sunyi
mencoba meraba pesona cantikmu
dalam gelap malam...
ah, cinta hanyalah pancaran yang mendera
sekadar membawa lara dan sara
membawa bara-bara baru
dalam tungku asmaraku yang tiada kesampaian...
cinta memang terkadang harus berhenti
pada titik di seberang tebing hati
dan kita pun hanya bisa saling memandang
dari kejauhan....
berharap ada yang terawang
antara hati kita yang tiada jarang
terserang hawa gasang.

Yogya, 15 April 2012

No comments:

PEDENG JEREK WAE SUSU

Oleh: Fransiskus Borgias Dosen dan Peneliti Senior pada FF-UNPAR Bandung. Menyongsong Mentari Dengan Tari  Puncak perayaan penti adala...