Tuesday, July 17, 2012

PUISI-PUISI JULI 2012 II

OLEH: FRANSISKUS BORGIAS M.


DE WAAL

Arusmu mengalir tenang, abadi,
dan di sana terpantul langit dan cakrawala
yang sebentar biru, sebentar kelabu, dan berawan,
dan hatiku yang memandangmu
sering sekali teraduk-aduk dalam sebuah melankoli kosmis,
ah ternyata aku menyatu dengan alamku
aku adalah bagian dari alam sekitarku.
Irama alamku bergema gaung
dalam relung-relung terdalam kalbuku.
Medan magnetik menggelora
di antara jagat gedhe dan jagad cilik.
Tiada terhindarkan.

Puisi lama. Nijmegen, 2002. Di tepi sungai Waal.


RUMAH KATA
Kucoba membuka ruang
kata-kata dan tersingkaplah sang ada,
betapa ajaib itu rumah kata dan bahasa
bisa menampung dan menyimpan sang ada.
Saya pun bisa bercengkerama
dengan sang ada dan makna
dalam dan karena kata-kata.
En arche een ho logos....

Puisi Lama, Bandung, 2003.


BAYU
Kemarin
bayu itu berlalu begitu kencang
sampai-sampai pucuk-pucuk rerumputan
yang rindu dibelai
tiada sempat menikmati
karena cepat sekali
ia buru-buru pergi lagi.

Hari ini
bayu itu datang begitu lembut
hingga seperti tiada berdaya
menyeka sisa-sisa debu
yang melekat mengendap pada embun pagi
yang sudah lama menguap
hingga hanya menyisakan pengap.

Entahlah esok
seperti apa ia datang
hanya saja saya berharap
ia masih tetap datang
sebab aku rindu pada hadirnya
yang entah bagaimana
selalu bermakna seribu bagiku
yang merindu
bunyi desah rilih
buluh perindu.

Puisi lama, Marian Polis Center, Tagaytay City, Februari 2005.

No comments:

PEDENG JEREK WAE SUSU

Oleh: Fransiskus Borgias Dosen dan Peneliti Senior pada FF-UNPAR Bandung. Menyongsong Mentari Dengan Tari  Puncak perayaan penti adala...