Tuesday, July 3, 2012

PUISI-PUISI JULI 2012 I

OLEH: FRANSISKUS BORGIAS M.


ILHAM SUCI


Kucoba tangkap percik-percik ilham suci itu
dalam cakrawala imajinasiku
kucoba tuangkan dalam jejaring kata-kata dan bunyi
tetapi semua terasa seperti sia-sia belaka
karena yang terekam ternyata hanya sejumput saja
serasa antenaku goyang-goyang tak tentu arah
sementara ada prahara yang lewat
seakan-akan sedang mengacak isyarat makna
sinyal-sinyal transendensi dan imanensi...
tiada mudah ditangkap
tiada mudah dituang
dalam kata-kata
yah mungkin semua harus tetap dibiarkan
melayang-layang bagai eter di angkasa
tiada perlu kita perkosa dan belenggu
dengan penjara kata-kata kita
dan penjara kata-katamu,
kata-kata kita yang serba angkuh
dan terkadang tak tahu batas diri.

Ketika aku tiada lagi mencoba
memasang jaring verbalku
semua terasa menjadi indah
dan terasa sangat banyak yang datang
bertandang menghampiriku.
Ilham suci rupanya harus ditangkap dengan bahasa sunyi
karena sejatinya memang ia adalah sunyi,
berdiam dalam singgasana sunyi
yang tiada terhampiri.

Puisi lama, Bandung, April 2005.


RUANG-RUANG SUNYI

Kemarin kucoba buka ruang sunyi
dalam relung-relung kalbuku
yang jarang-jarang kukunjungi
dalam waktu-waktu sadarku.
Di sana ada juga keindahan.
Tidak jarang ada yang indah
di dalam apa yang terlalu sering kita sepelekan.
Kemarin kucoba buka ruang sunyi
dalam relung-relung kalbuku
dan kudapatkan sejuta makna di sana.

Puisi lama. Taipei, November 2002.


HUJAN RINTIK-RINTIK

Di luar hujan rintik-rintik
terdengar nada-nada lirih
seperti sedang merintih
melengos masuk lewat cela kaca jendela.

Di dalam terdengar nada-nada sendu,
lalu hati pun seperti terhanyut
dalam melankoli murung.
Ah, andaikan murung itu tiada.
Ah, andaikan tiada itu murung
mungkin kicau burung
akan selalu terdengar ceria
di telinga hati kita.

Puisi lama, Tegal Jaya, Denpasar, Februari 2007.

No comments:

PEDENG JEREK WAE SUSU

Oleh: Fransiskus Borgias Dosen dan Peneliti Senior pada FF-UNPAR Bandung. Menyongsong Mentari Dengan Tari  Puncak perayaan penti adala...