Thursday, June 28, 2012

PUISI-PUISI JUNI 2012 III

OLEH: FRANSISKUS BORGIAS M.


SUNYI MALAM PAGI


Entah racun apa yang telah masuk dalam ragaku malam ini
hingga mataku tetap saja terbelalak
hingga jam dua dan tiga dinihari
menatap kekelaman malam
mencoba meraba sunyi
lewat denyut-denyut jantung malam yang lewat
lambat-lambat pada titik-titik embun
yang jatuh menetes berirama
di pelimbahan air atap rumah ini.
Trasa sangat sunyi
karena drama bunyi itu
yang sejatinya tiada pernah gemuruh
dalam jatuh dan luruh.

Seminari Damian, Bandung, November 2003


MENJARAK DAN BERJARAK

Andaikan aku engkau
aku pasti segera memancar gelombang cinta
manakala dari mataku
terpancar getar-getar itu
yang tiada lagi mampu kutata
dalam istana kata-kata.
Ah andai aku kau
pasti aku segera memancar gelombang cinta
manakala dari mataku terpancar getar-getar itu.
Mungkin kau juga punya soal yang sama seperti aku
lalu kitapun hanya bisa saling memandang
dari tepian rindu dan hasrat kita masing-masing
yang penat mencoba menggetar dawai-dawai rasa kita
dalam bahasa sunyi dan bisu
yang hanya dapat dipahami
dalam diam abadi
yang takkan pernah sudi merusaknya...
ya itu yang indah.....
barangkali....

Wisma Erema Bogor, Juli 2008


YANG KAMI MINTA HANYALAH....

Yang kami minta hanyalah
agar keadilan bisa datang
bergulung-gulung seperti air sungai mengalir
agar keadilan dan damai sejahtera
dapat berpelukan di bumi manusia ini.
Terlalu beratkah itu bagimu,
hai sang penguasa?
Tidak mengertikah kau arti tangis kami?
Mimpi kami kiranya bukan sekadar utopia
melainkan juga sebuah eutopia
dan kami berharap
kau mampu membawanya kemari....
dengan kuasamu...
toh kau bukan penguasa impoten,
lemelengkus.

Nglempong Lor, Yogya, Akhir April 2012
Menjelang Demo Buruh Menyongsong Peringatan St.Yusuf Pelindung Para Pekerja


No comments:

PEDENG JEREK WAE SUSU

Oleh: Fransiskus Borgias Dosen dan Peneliti Senior pada FF-UNPAR Bandung. Menyongsong Mentari Dengan Tari  Puncak perayaan penti adala...