Oleh: Fransiskus Borgias M. (EFBE@fransisbm)
Mazmur ini cukup panjang: 18 ayat. Mazmur ini dapat dibagi tiga: Bgn I: ay 1-8. Bgn II: ay.9-16. Bgn III: ay 17-18. Dalam Bgn I ada beberapa hal yang diajukan. Dalam ay 2 ia memohon agar dilepaskan dari musuh. Ia memohon agar Allah melindungi dia dari para lawan. Dalam ay 3 ia memohon kelepasan dari orang jahat. Ia mohon agar diselamatkan dari pembunuh. Pemazmur merasa bahwa permohonan itu amat mendesak karena para lawan dan penjahat mau mencabut nyawanya, padahal ia tidak berdosa (ay 5). Itu sebabnya ia berani memohon perlindungan Allah (ay 5). Setelah berlari mencari pertolongan Allah, dalam ay 6 pemazmur berseru agar Allah bertindak, menghukum bangsa yang jahat agar mereka tidak bertindak sesuka hati. Sebab ada dan kehadiran mereka merupakan ancaman tetap yang sewaktu-waktu bisa datang seperti anjing melolong, seperti pencemooh dan penyindir. Tetapi karena sudah berada dalam lindungan dan naungan Allah maka ia tidak terganggu lagi dengan itu semua. Itulah Bgn I.
Dalam Bgn II ada beberapa hal penting yang diajukan. Ay 9 melukiskan pandangan dan keyakinan pemazmur bahwa Tuhan menertawakan dan mengolok segala tindakan dan perbuatan penjahat. Itu sebabnya, dalam ay 10 pemazmur ingin berlindung kepada Allah sebab Allah adalah kekuatan dan benteng hidupnya. Ia bisa berpegang pada sumber kekuatan itu. Ayat 11 amat menarik, sebab di sini muncul hesed yang dipersonalisasi. Hesed dilukiskan seperti orang yang diutus Allah untuk menolong dan menyelamatkan dia. Dengan itu, pemazmur merasa aman dan bahkan bisa meremehkan lawannya. Menarik bahwa pemazmur meminta agar Allah jangan membunuh mereka (ay 12). Mengapa? Agar mereka bisa menjadi saksi hidup bahwa Allah ada dan bertindak mengatasi kejahatan di bumi. Kalau itu terjadi, maka orang tidak mudah lupa. Kalau tidak dibunuh, cukup dikocar-kacir agar tidak bisa menjadi kekuatan padu dan kokoh.
Dalam ay 13 pemazmur merasa bahwa Allah tidak perlu mengambil tindakan keras dan drastik terhadap mereka (misalnya dengan membunuh) karena ia yakin bahwa mereka akan binasa oleh dosa mereka sendiri. Dosa mereka menjadi perangkap bagi mereka. Segala kejahatan mereka akan berbalik kepada mereka. Jadi, tanpa tindakan khusus pun dari Allah, mereka binasa akibat dosa dan kejahatan mereka. Dosa menjadi bumerang. Dalam ay 14 pemazmur berharap agar penjahat itu binasa dan kebinasaan mereka bisa membangkitkan kesadaran di tengah manusia bahwa Allah ada, dan bahwa Allah bertindak dalam hidup manusia di dunia ini. Itu semua dapat menjadi saksi bahwa Gusti ora sare, Tuhan tidak tidur, bahwa Ia maha tahu (omniscient), maha kuasa (omnipotent). Kalau Allah bertindak, pemazmur merasa aman, sehingga walau penjahat datang sewaktu-waktu, ia tidak takut. Sebab mereka tidak bisa berbuat apa-apa terhadap dia (ay 15-16). Allah menjadi andalan dan benteng hidupnya.
Akhirnya kita sampai pada Bgn III. Setelah mengalami dan merasakan tindakan dan perlindungan Allah, pemazmur melambungkan madah pujian meluhurkan tindakan Allah yang menjadi kekuatan dan perlindungan hidupnya. Hesed atau kasih setia Allah mendorong dia kepada pujian. Hati, jiwa dan terutama mulutnya tidak dapat diam melihat dan mengalami kasih setia Allah dalam hidupnya. Hesed Allah menjadi benteng perlindungan yang aman. Dalam perlindungan benteng itu ia merasa aman, tenteram dan damai. Maka ia bisa menyanyikan mazmur pujian untuk memuji Allah yang bertindak melindungi dan menyelenggarakan hidupnya selama ini sehingga ia tidak jatuh kepada para lawannya, dan juga tidak jatuh ke dalam godaan menjadi tidak beriman atau ateisme praktis (ay.17-18). Itulah pelajaran penting dari mazmur ini.
canticum solis adalah blogspot saya untuk pendalaman dan diskusi soal-soal filosofis, teologis, spiritualitas dan yang terkait. Kalau berkenan mohon menulis kesan atau komentar anda di bagian akhir dari artikel yang anda baca. Terima kasih... canticum solis is my blog in which I write the topics on philosophy, theology, spiritual life. If you don't mind, please give your comment or opinion at the end of any article you read. thanks a lot.....
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
PEDENG JEREK WAE SUSU
Oleh: Fransiskus Borgias Dosen dan Peneliti Senior pada FF-UNPAR Bandung. Menyongsong Mentari Dengan Tari Puncak perayaan penti adala...
-
Oleh: Fransiskus Borgias M., (EFBE@fransisbm) Mazmur ini termasuk cukup panjang, yaitu terdiri atas 22 ayat, mengikuti 22 abjad Ib...
-
Oleh: Fransiskus Borgias M. Judul Mazmur ini dalam Alkitab ialah Doa mohon Israel dipulihkan. Judul itu mengandaikan bahwa keadaan Israe...
-
Oleh: Fransiskus Borgias M. Sebagai manusia yang beriman (percaya), kiranya kita semua sungguh-sungguh yakin dan percaya bahwa Tuhan itu...
No comments:
Post a Comment