Oleh: Fransiskus Borgias M. (EFBE@fransisbm)
Mazmur ini cukup singkat, hanya 12 ayat. Judulnya menarik: pengalaman eksistensial-kontras “Diburu musuh, tetapi ditolong Allah.” Untuk dapat memahami dan menikmati mazmur ini saya membaginya dalam dua unit: unit I, ay.1-6. Di ay 6 ada refren. Unit II, ay 7-12. Di ay 12 refren diulang. Refren itu menjadi petunjuk yang memudahkan pembagian. Mari kita lihat bagian demi bagian dari mazmur ini.
Dalam unit I ini, pemazmur mengemukakan beberapa hal menarik. Ia mulai dengan permohonan kepada Allah agar ia sudi dikasihani karena ia berlindung pada Allah (ay 2). Ia memakai metafor burung yang melindungi anaknya di bawah sayapnya jika malam datang, jika pemangsa datang, jika angin ribut menerpa. Seruan itu dilanjutkan dengan ungkapan lain dalam ay 3. Dalam ay 4 ia mengganti metafor: ia mengharapkan agar Allah mengirim utusanNya dari surga untuk menolong dia dan sekaligus mengecam penindasnya. Di akhir ay 4 ini ada metafor menarik: ia mengharapkan kasih setia (hesed) dan kebenaran (tsedeqia) datang sebagai utusan Allah. Mengapa ia sangat mengharapkan datangnya pertolongan itu dari Yang Mahatinggi? Alasannya mudah ditemukan dalam ay 5. Di sini pemazmur melukiskan situasinya yang sangat gawat dengan gaya yang mungkin dilebih-lebihkan, sebuah hiperbola. Tetapi hiperbola itu perlu untuk melukiskan situasi tragis yang ia alami: ia merasa berbaring di tengah singa yang biasa menerkam manusia, yang taringnya tajam dan mengerikan. Bahkan lidahnya pun amat berbahaya. Unit I ini ditutup dengan refren yang meminta kepada Allah agar segera bertindak demi kemuliaan namaNya sendiri.
Dalam Unit II, ia melukiskan lebih lanjut situasinya. Tetapi kini ia melihat dari sisi lain. Kalau di atas tadi, ia melihat situasinya dari sudut pandangnya sendiri, sekarang ia melihat situasinya dari sudut pandang lawannya. Ia melukiskan apa yang telah dibuat para lawannya terhadap dirinya. Mereka itu memasang jaring dan menggali lobang untuk menjerat dan menjebloskan dia. Tetapi Puji Tuhan, di akhir ay 7, justru mereka sendiri yang jatuh ke dalam lubang itu. Wer hat eine Grube grabt, felt selbs hinein, kata orang Jerman. Dengan itu ia mulai merasakan tindakan shalom Allah. Itu sebabnya dalam ay 8 ia menyatakan kesiapannya untuk memuji Allah dengan lagu dan mazmur. Kesiapan itu dilanjutkan dalam ay 9, di mana ia mengajak hatinya agar bangun menyongsong Tuhan penyelamat dengan gambus dan kecapi. Bahkan sedemikian semangatnya, sehingga ia juga ingin mengajak fajar untuk bangun dan bersama-sama memuji Allah. Padahal biasanya fajar itulah yang membangunkan dia.
Dalam ay 10 terjadi perubahan besar dalam bingkai konteks pelaksanaan pujian bagi Allah itu. Pujian itu tidak lagi dilakukan sebagai tindakan pribadi di dalam ruang privat, melainkan kini ia mau melambungkan pujian itu sebagai tindakan publik, di ruang publik, yaitu di tengah para bangsa. Ia mau melambungkan lagu syukur (eucharistia) dan mazmurnya di tengah para bangsa. Dengan cara itu, ia juga mau mengajak para bangsa untuk ikut terhanyut dalam pujian kosmis sekaligus personalnya itu. Dalam ay 11 diberikan alasan paling mendasar untuk semua tindakan ini, yaitu karena kasih setia (hesed) dan kebenaran Allah sangat nyata di alam semesta ini. Akhirnya seluruh untaian ini dipuncaki lagi dengan mengulangi refrein yang sudah muncul dalam ay 6 di atas tadi. Luar biasa sekali.
canticum solis adalah blogspot saya untuk pendalaman dan diskusi soal-soal filosofis, teologis, spiritualitas dan yang terkait. Kalau berkenan mohon menulis kesan atau komentar anda di bagian akhir dari artikel yang anda baca. Terima kasih... canticum solis is my blog in which I write the topics on philosophy, theology, spiritual life. If you don't mind, please give your comment or opinion at the end of any article you read. thanks a lot.....
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
PEDENG JEREK WAE SUSU
Oleh: Fransiskus Borgias Dosen dan Peneliti Senior pada FF-UNPAR Bandung. Menyongsong Mentari Dengan Tari Puncak perayaan penti adala...
-
Oleh: Fransiskus Borgias M., (EFBE@fransisbm) Mazmur ini termasuk cukup panjang, yaitu terdiri atas 22 ayat, mengikuti 22 abjad Ib...
-
Oleh: Fransiskus Borgias M. Judul Mazmur ini dalam Alkitab ialah Doa mohon Israel dipulihkan. Judul itu mengandaikan bahwa keadaan Israe...
-
Oleh: Fransiskus Borgias M. Sebagai manusia yang beriman (percaya), kiranya kita semua sungguh-sungguh yakin dan percaya bahwa Tuhan itu...
No comments:
Post a Comment