Thursday, June 11, 2009

MENDALAMI DAN MENIKMATI MAZMUR 47

Oleh: Fransiskus Borgias M. (EFBE@fransisbm)

Mazmur ini dalam Alkitab kita berjudul sbb: Allah, Raja seluruh bumi. Termasuk cukup pendek: hanya terdiri atas 10 ayat. Judul itu menyiratkan pandangan, pemahaman dan pengalaman tertentu akan Allah yaitu bahwa Allah adalah raja seluruh bumi.

Untuk dapat menikmati mazmur ini, terlebih dahulu saya membaginya. Mazmur ini dapat dibagi menjadi dua: Bagian Pertama, ayat 1-5. Bagian Kedua, ayat 6-10. Apa isi dari masing-masing bagian itu? Mari kita lihat dan coba nikmati bersama.

Bagian Pertama, langsung dimulai dengan ajakan Pemazmur yang ditujukannya kepada segala bangsa. Pemazmur mengajak para bangsa untuk memberi pujian kepada Allah lewat tepuk tangan dan sorak-sorai dan seruan meriah. Itulah yang kita baca dalam ay.2. Adapun alasan yang dikemukakan pemazmur ialah karena Allah adalah Allah yang mahatinggi, Ia maha dahsyat, Ia raja agung atas seluruh bumi. Itulah yang dapat kita baca dalam ay.3. Dalam ayat 4 dan 5 sesungguhnya pemazmur masih melukiskan alasan untuk ajakannya itu. Tetapi alasan itu sekarang menjadi semakin spesifik. Pemazmur coba mengangkat tindakan khusus Allah bagi Israel. Ada dua tindakan khusus yang disinggung di sini. Pertama, tindakan Allah menaklukkan para bangsa ke bawah kaki Israel. Ayat ini mengingatkan kita akan sejarah perjalanan dan pengembaraan Israel mulai dari Mesir menuju ke Kanaan. Semuanya tidak berjalan mudah. Ada banyak tantangan dari alam dan manusia. Tantangan dari manusia itulah yang dilukiskan di sini. Allah menundukkan para bangsa kepada Israel. Jadi, sebelum Israel bisa eksist sebagai satu bangsa, terlebih dahulu mereka menaklukkan bangsa lain yang dapat menjadi pesaing mereka dan mengganggu keamanan dan kenyamanan mereka bernegara dan bermasyarakat. Kedua, tindakan Allah memilih tanah pusaka bagi bangsa Israel. Tanah pusaka itu sangat istimewa karena tanah itu adalah tanah kebanggaan Yakub yang dikasihi-Nya.

Bagian Kedua, mencoba melukiskan sesuatu yang langsung terkait dengan Allah sendiri, dan terutama terkait dengan judul mazmur itu sendiri. Mula-mula dalam ayat 6 ia melukiskan bagaimana Allah naik meninggi ke angkasa, diiringi suara gemuruh manusia dan bunyi sangkakala. Sebuah pujian kosmis yang mengagungkan Allah raja semesta alam. Selanjutnya, dalam ayat 7 pemazmur mengajak pembaca untuk bermazmur bagi Allah. Kata kerja bermazmur diulang sebanyak empat kali dalam ayat 7 ini. Bermazmur berarti melambungkan kidung pujian kepada Allah, raja di raja. Baru dalam ayat 8 pemazmur melukiskan alasan bagi tindakan bermazmur itu. Kita harus melambungkan mazmur kepada Allah sebab Allah adalah raja seluruh bumi. Sebagai raja seluruh bumi, Allah memerintah sebagai raja atas para bangsa. Sebagai raja atas para bangsa, Allah bersemayam di atas takhta-Nya yang kudus. Ini sebuah pelukisan yang sangat bercorak antropomorfistik. Di hadapan Allah raja semesta alam itu, berkumpullah para pemuka bangsa-bangsa. Mereka mengaku diri sebagai umat Allah Abraham (ay.10). Itu semua terjadi karena Allah-lah yang menjadi penguasa bumi dan sekaligus yang menjadi pelindung dan penjamin rasa amannya. Oleh karena itu, Allah sangat dimuliakan. Kepada-Nya diberi kemuliaan dan hormat untuk selama-lamanya. Seperti kata doa kemuliaan itu dalam bahasa Latin: Gloria Patri et Filio et Spiritui Sancto. Sicut erat in principio, et nunc et semper, et in saecula saeculorum, Amen.

PEDENG JEREK WAE SUSU

Oleh: Fransiskus Borgias Dosen dan Peneliti Senior pada FF-UNPAR Bandung. Menyongsong Mentari Dengan Tari  Puncak perayaan penti adala...