Oleh: Fransiskus Borgias M. (EFBE@fransisbm)
Dalam edisi terdahulu saya telah mengulas Mazmur 2 dan Mazmur 3. Sekarang saya mau membahas Mazmur 4. Kalau Mazmur 3 adalah doa pagi (sebagaimana disiratkan dalam 3:6, “aku bangun”) maka Mazmur 4 adalah doa malam (4:9). Beberapa buku kumpulan Mazmur lain menyebut kedua Mazmur ini sebagai Mazmur yang mengungkapkan kepercayaan bahwa Tuhanlah Pelindung kita. Kategorisasi ini tidak mengada-ada, sebab memang ada kesejajaran antara kedua Mazmur ini. Ada motif dan kata-kata yang sama. Misalnya, kata “berseru” yang dipasangkan dengan “men-jawab” ada dalam 4:2 dan 3:5. Demikian juga kata “kemuliaanku” (atau “kehormatanku”) yang ada dalam 4:3 dan 3:3. Begitu juga ungkapan “Banyak orang (yang) berkata” yang ada dalam 4:7 dan 3:3. Begitu juga ungkapan “lebih banyak dari…..” (4:8b) yang sejajar dengan ungkapan “betapa banyaknya,” (3:2). Begitu juga ungkapan “Dengan tenteram aku mau membaringkan diri, lalu segera tidur” (4:9), yang sejajar dengan ungkapan yang kurang lebih sama dalam 3:6. Satu poin lagi jangan sampai terlewatkan. Kata “Sia-sia” yang ada dalam 4:3, mengkaitkan Mazmur 4 ini dengan Mzm 2:1 yang juga memakai kata sia-sia itu.
Seperti halnya Mazmur 3, Mazmur ini pun adalah sebuah mazmur yang mengandung dan sekaligus mengungkapkan kepercayaan yang sangat kuat dan mendalam. Kepercayaan yang kuat dan mendalam itulah yang mendatangkan rasa aman, rasa tidak was-was, yang menyebabkan orang mudah tidur lelap, tidak dilanda insomnia. Dalam ay 2 dan 8 kita dapat menemukan dan juga merasakan ungkapan si pemazmur bahwa ia telah mempunyai pengalaman akan Allah, yaitu Allah sebagai penolong dan penyelamat. Secara khusus dalam ay 2 kita juga menemukan suatu ungkapan permohonan yang tidak sia-sia, sebab langsung dikonfirmasi dengan pengalaman positif akan penyelamatan Allah. Dan pada ay 9 kita dapat merasakan sebuah ungkapan kepercayaan yang mendalam yang menghanyutkan si pemazmur ke dalam tidur yang nyenyak. Dengan kata lain, mazmur ini dibingkai dengan “pengalaman akan Allah sebagai penyelamat dan penolong” (2, 8) yang menimbulkan rasa aman dan tenteram (9).
Perhatikan baik-baik, ayat 2, 8 dan 9 ada pada awal dan pada akhir Mazmur ini. Jadi, ketiga ayat itu berfungsi sebagai bingkai awal dan akhir. Lalu di tengahnya ada apa? Di tengahnya ada bimbingan, ada nasihat, ada perintah, ada petunjuk (etis, moral, sosial, religius, dll) bagi “anak-anak manusia” atau “orang-orang.” Dengan kata lain, pengajaran itu dibingkai dengan pengalaman positif akan Allah. Jadi, ajaran dibungkus dengan pengalaman iman atau diberi motivasi dengan ajaran iman. Artinya, pengalaman positif akan Allah dijadikan sebagai dasar untuk pengajaran (Model seperti ini dapat juga kita temukan dalam Mazmur 49:2; 62:9; Rat.3:33). Dan inti pengajaran itu sendiri dalam Mazmur 4 ialah jangan mencintai apa yang fana atau yang sia-sia (ay 3), melainkan percayalah akan Tuhan saja (ay 6). Itulah dua perintah dasar yang sangat penting untuk hidup iman kita. Itulah juga dua pesan dasar yang disampaikan mazmur 4 ini bagi kita manusia modern dewasa ini, yang cenderung mendewa-dewakan barang fana, dan dengan itu kita cenderung menjadi kurang percaya lagi akan Tuhan. Padahal setiap hari Minggu kita mengucapkan dengan lantang pengakuan iman ini: “Credo in unum Deum,” alias “Aku percaya akan satu Allah.....” dst.
3 comments:
rasanya pemazmur di dalam Mazmur 4 ini mengalami satu tantangan dari para musuhnya yakni fitnahan mereka yang merusak reputasi pemazmur (ayat 3).
Pemazmur mengingatkan mereka bahwa: Allah mengasihi Daud dan pasti akan mendengar Daud, Allah adalah Allah yang mencintai kebenaran (ayat 2) Allah yang tahu posisi Daud dan lawan Daud, Allah yang akan memberkati orang benar.. maka secara implisit merupakan teguran keras kepada orang yang telah berbuat dosa, karena Allah akan memurkai mereka. Mazmur 4 adalah karakteristik doa orang benar yang difitnah.. maka jangan memfitnah siapapun.. karena Allah yang akan membela orang benar akan menjadi musuh para pemfitnah..
bagaimana, apakah ada tanggapan dari pak Admin atau pengikut yang lainnya
Pak Purbo Sutanto...
terima kasih banyak sudah sudi mampir menulis komentar dalam blog saya ini.
terima kasih atas pendapat dan pandangan yang sudah diberikan di sini.
apa yang anda katakan dalam komentar pertama, pasti memperkaya pemahaman saya akan mazmur ini.
sekian dan terima kasih.
FRANSISKUS BM.
Post a Comment