Friday, April 10, 2015

MEMAHAMI DAN MENIKMATI MAZMUR 117

Oleh: Fransiskus Borgias M.

Inilah mazmur paling pendek dari 150 mazmur yang ada dalam Kitab Suci. Mazmur ini hanya terdiri atas dua ayat. Mazmur ini termasuk kategori mazmur pujian yang berciri universal (umum). Universal, artinya mazmur ini bisa dipakai oleh siapa saja, di mana saja dan kapan saja.

Pemazmur mulai dengan ajakan meriah untuk memuji dan memuliakan Yahweh, Pujilah Tuhan, Halleluyah. Ia mengajak segala bangsa untuk ikut serta dalam lagu pujian itu. Sedemikian besarnya keagungan dan kemuliaan Tuhan sehingga ia merasa tidak cukup untuk memujinya sendirian saja. Ia pun mengundang segala bangsa yang lain. Ia mengajak segala bangsa untuk memegahkan Tuhan. Bangsa dan sukubangsa adalah sinonim; sesungguhnya yang dimaksudkan sama, tetapi diungkapkan dengan kata lain.

Lalu dalam ayat 2 dia memberikan alasan pujian itu. Ia mencoba meyakinkan orang yang diajaknya itu, mengapa kita harus memuji-memuji Tuhan. Alasannya ada dua. Sebab kasih-Nya hebat atas kita dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya. Kasih dan setia adalah terjemahan dari kata hesed, salah satu sifat Tuhan. Hesed Yahweh itu menyertai kita, semacam love in action, cinta yang tampak nyata dalam perbuatan, dalam tindakan nyata. Hal itu akan berlangsung selama-lamanya. Tidak hanya sesaat saja; itulah janji kekal Allah. Mazmur ini ditutup dengan cara yang sama seperti pembukanya: Halleluiah, Pujilah Tuhan.

Gaithersburg, Maryland, USA, Awal Desember 2014.

No comments:

PEDENG JEREK WAE SUSU

Oleh: Fransiskus Borgias Dosen dan Peneliti Senior pada FF-UNPAR Bandung. Menyongsong Mentari Dengan Tari  Puncak perayaan penti adala...