Oleh: Fransiskus Borgias M
Lay Theologian dan Peneliti GESER INSTITUTE dan CCRS
Center for Cultural and Religious Studies
Fakultas Filsafat Unpar Bandung
Judul mazmur ini menarik: Nyanyian ratapan karena Bait Suci yang rusak. Mazmur ini cukup panjang: 23 ayat. Untuk mendalami dan menikmatinya kita harus membaginya dalam tiga bagian: ay 1-11, ay 12-17, ay 18-23.
Mazmur ini, dalam ay 1 mulai dengan pertanyaan retoris kepada Allah: Mengapa Allah, sang Gembala, meninggalkan kawananNya? Pemazmur meminta agar Allah sudi mengingat kembali umat pilihanNya (ay 2), juga meminta Allah datang mengunjungi tempat kudus yang kini rusak atau dirusakkan para lawan (ay 3). Tempat pertemuan Tuhan dinodai tentara penakluk (ay 4) dan kehadiran mereka mengancam segala sesuatu di gunung Sion (ay 5), keindahan tempat suci (dilambangkan dengan ukiran) dihancurkan (ay 6). Tempat suci Allah dinajiskan dan dibakar (ay 7). Tentara penakluk memperlihatkan kesombongan mereka (ay 8) sehingga semuanya binasa, sampai-sampai tanda kekhasan Israel tidak kelihatan lagi: para nabi tidak ada, juru ramal tidak ada lagi (ay 9). Yang mengerikan lagi, tidak ada yang tahu sampai kapan keadaan ini berlangsung. Dalam situasi kekacauan dan kebingungan itu, mereka hanya bisa berpaling kepada Allah dan mengajukan beberapa pertanyaan retoris kepadaNya, yang mengandung nada “protes” terhadap sikap “diam” Allah: Berapa lama lagi, ya Allah, lawan itu mencela, dan musuh menista nama-Mu terus-menerus? (ay 10). Ay 11 melanjutkan pertanyaan retoris yang mempersoalkan sikap “diam” Allah, Allah yang seakan menarik diri dan tidak mau campur tangan dalam perkara dan perjuangan hidup umatNya (ay 11).
Untaian Mazmur ini dilanjutkan dalam bagian dua. Setelah bagian satu tadi, yang dibingkai dengan pertanyaan reflektif, bagian kedua langsung dimulai dengan pengakuan iman. Dalam seluruh pengalaman negatif-politis-historis ini, pemazmur tidak kehilangan imannya sama sekali. Ia tetap percaya dan berpegang teguh pada imannya akan Allah. Ia tetap percaya, kendati pengalaman negatif-iman saat ini, bahwa Allah adalah penyelamat (ay 12). Kepercayaan teguh itu dilandaskan pada pengalaman historis-kolektif Israel. Disinggung di sini secara sangat singkat sejarah exodus dari Mesir (ay.13), juga kisah penciptaan purba (ay 14), di mana lewiatan adalah simbol kekuatan purba yang ditaklukkan Allah ketika menetapkan keteraturan (kosmos) dari dalam chaos yang ada. Juga di singgung di sini mengenai tindakan Allah dalam perjalanan Israel menuju tanah terjanji (peristiwa Yordan, ay 15). Lalu kembali lagi dalam ay 16-17, pemazmur menyinggung mengenai peran kosmis Allah dalam seluruh penciptaan alam semesta.
Setelah menyinggung dan mengingat peranan Allah dalam sejarah dan tata penciptaan, akhirnya dalam bagian tiga, pemazmur kembali mengingat akan nasibnya sekarang dan di sini dan sekaligus melambungkan doa permohonan. Ia mengingatkan TUHAN, bahwa namaNya yang kudus dicela dan dinistakan oleh bangsa yang bebal (ay 18). Dalam ay 19 kita temukan sebuah penyebutan diri umat sebagai merpati-Mu: pemazmur meminta agar Allah jangan menyerahkan merpati-Nya kepada binatang buas. Ia meminta agar Tuhan segera ingat akan nyawa umatNya yang tertindas. Pemazmur juga mengingatkan Tuhan akan relasi perjanjian, dan meminta Tuhan segera bertindak agar kekerasan jangan sampai merusak relasi itu di bumi ini (ay 20). Ia berharap agar dengan tindakan dan campur tangan Allah, orang yang selama ini menderita sengsara bisa bertahan hidup dan akhirnya memuji dan memuliakan Allah (ay 21). Dalam ay 22 pemazmur meminta agar Allah tidak tinggal diam, melainkan mulai bertindak melawan celaan para lawan, sebab jika semuanya ini didiamkan maka suara mereka akan semakin keras (ay 23). Jangan sampai suara mereka yang keras itu mematikan semangat dan daya hidup orang yang berjuang setia dalam iman, harap, dan kasih akan Allah.
Bandung, 18 Agustus 2010
Sis BM.
GESER INSTITUTE FF UNPAR BANDUNG
canticum solis adalah blogspot saya untuk pendalaman dan diskusi soal-soal filosofis, teologis, spiritualitas dan yang terkait. Kalau berkenan mohon menulis kesan atau komentar anda di bagian akhir dari artikel yang anda baca. Terima kasih... canticum solis is my blog in which I write the topics on philosophy, theology, spiritual life. If you don't mind, please give your comment or opinion at the end of any article you read. thanks a lot.....
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
PEDENG JEREK WAE SUSU
Oleh: Fransiskus Borgias Dosen dan Peneliti Senior pada FF-UNPAR Bandung. Menyongsong Mentari Dengan Tari Puncak perayaan penti adala...
-
Oleh: Fransiskus Borgias M., (EFBE@fransisbm) Mazmur ini termasuk cukup panjang, yaitu terdiri atas 22 ayat, mengikuti 22 abjad Ib...
-
Oleh: Fransiskus Borgias M. Judul Mazmur ini dalam Alkitab ialah Doa mohon Israel dipulihkan. Judul itu mengandaikan bahwa keadaan Israe...
-
Oleh: Fransiskus Borgias M. Sebagai manusia yang beriman (percaya), kiranya kita semua sungguh-sungguh yakin dan percaya bahwa Tuhan itu...
No comments:
Post a Comment