Oleh: Fransiskus Borgias M (EFBE@fransisbm)
Mazmur 54 ini cukup pendek, 9 ayat. Judulnya Doa Dalam Menghadapi Musuh. Jadi, ini adalah doa. Agar dapat mendalami dan menikmati doa ini, saya akan membaginya demi mempermudah pemahaman kita. Mazmur ini dapat dibagi dua: Pertama, ay 3-5, kedua, ay 6-9. Ay 1-2 hanya keterangan mengenai konteks muncul dan pemakaian mazmur ini.
Kita mulai dengan yang pertama. Dalam ay 3 pemazmur berseru, menyapa nama Allah (nominatio Dei yang mengandung invocatio Dei, menyebut dan memanggil nama Allah). Ia melakukan kedua hal ini agar Allah bertindak terhadap hidupnya. Tindakan yang diharapkan amat konkret, yaitu “selamatkanlah aku” dan “berilah keadilan kepadaku.” Yang menarik ialah alasan kedua permohonan (invocatio) ini. Ia memohon “karena nama-Mu” dan “karena keperkasaan-Mu.” Jadi, doa ini bersifat teosentris. Ia tidak berpusat pada manusia, pendoa. Allah sentrum doa. Di sini kita bisa belajar sesuatu. Permohonan dilanjutkan dalam ay 4, berupa ajakan penegasan kepada Allah agar sudi mendengarkan kedua permohonan tadi. Baru di ay 6 doa ini menjadi antroposentris. Ada peralihan dari teosentris menjadi antroposentris. Di sini muncul motivasi sebenarnya dari doa pemazmur. Ia berdoa kepada Allah karena ia merasa terancam oleh orang angkuh yang menyerang dan ingin membinasakan dia. Inilah masalah krusial dan eksistensial dia. Ia merasa bahwa ia harus meminta pertolongan dan perlindungan Allah, sebab orang sombong ini bisa menjadi nekad. Mengapa? Karena mereka tidak pedulikan Allah. Jadi, mereka penganut ateisme praktis, hidup dan berbuat seakan-akan Allah tidak ada. Di tempat lain dalam refleksi mazmur ini, pernah dikatakan bahwa ateisme mengandung bahaya laten bagi kemanusiaan. Bahaya laten itu salah satunya tampak di sini.
Dalam bagian kedua, si pemazmur mulai dengan penegasan sikap imannya akan Allah. Ini adalah Credo. Ia sungguh yakin dan percaya bahwa Allah adalah penolong dan penopang hidupnya (ay 6). Sekali lagi ia yakin dengan hal itu. Allah benteng dan batu karang hidupnya. Karena ia begitu yakin akan Allah yang dipercayainya, maka ia tidak takut dan gentar sama sekali. Bahkan ia dengan santai mengatakan bahwa rancangan para musuh itu justru akan berbalik kepada diri mereka sendiri; senjata makan tuan, fenomena bumerang (ay 7). Ia sangat percaya kepada Allah karena ia yakin bahwa Allah itu setia. Karena kesetiaanNya, pasti Allah membela, melindungi orang yang percaya kepadaNya. Yang menarik ialah, bahwa atas dasar kepercayaan yang sangat kuat itu, pemazmur merasa bahwa apa yang diungkapkannya dalam doa, itu akan dan bahkan sudah terjadi. Itu yang kita rasakan dalam ay 8. Itu sebabnya, di sini ia bernazar bahwa ia akan mempersembahkan korban sebagai tanda syukur kepada Allah. Dengan bertindak menyelamatkan dia, berarti nama Allah tidak tercemar. Nama Allah tetap baik, baik di hadapan si pemazmur maupun terutama di hadapan para lawannya.
Akhirnya di ay 9, kita membaca tentang alasan dari nazar yang diucapkannya. Ia merasa bahwa Tuhan melepaskan dia dari kesesakan. Jadi, ia selamat karena Allah. Allah menjadi dan adalah shalom-nya. Karena itu, pemazmur bisa tetap bertahan hidup. Karena bisa bertahan hidup, ia bisa memandangi musuhnya. Memandang di sini, artinya melihat sebagai pemenang di hadapan atau terhadap musuh yang kalah, karena tindakan pembelaan dan penyelamatan Allah. Jadi, hidup dalam Allah akan selamat, bahagia, memang, dan berjaya.
canticum solis adalah blogspot saya untuk pendalaman dan diskusi soal-soal filosofis, teologis, spiritualitas dan yang terkait. Kalau berkenan mohon menulis kesan atau komentar anda di bagian akhir dari artikel yang anda baca. Terima kasih... canticum solis is my blog in which I write the topics on philosophy, theology, spiritual life. If you don't mind, please give your comment or opinion at the end of any article you read. thanks a lot.....
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
PEDENG JEREK WAE SUSU
Oleh: Fransiskus Borgias Dosen dan Peneliti Senior pada FF-UNPAR Bandung. Menyongsong Mentari Dengan Tari Puncak perayaan penti adala...
-
Oleh: Fransiskus Borgias M., (EFBE@fransisbm) Mazmur ini termasuk cukup panjang, yaitu terdiri atas 22 ayat, mengikuti 22 abjad Ib...
-
Oleh: Fransiskus Borgias M. Judul Mazmur ini dalam Alkitab ialah Doa mohon Israel dipulihkan. Judul itu mengandaikan bahwa keadaan Israe...
-
Oleh: Fransiskus Borgias M. Sebagai manusia yang beriman (percaya), kiranya kita semua sungguh-sungguh yakin dan percaya bahwa Tuhan itu...
No comments:
Post a Comment