Monday, October 13, 2008

HARI RAYA YESUS RAJA SEMESTA ALAM

Oleh: Fransiskus Borgias M (EFBE@fransisbm)

Minggu 23 November 2008: Bac: Yeh.34:11-12,15-17; 1Kor.15:20-26,28; Mat.25:31-46. Injil hari ini juga terkenal, yaitu pelukisan mengenai pengadilan terakhir. Di akhir jaman, Anak Manusia mengadili manusia. Hari ini juga Hari Raya Yesus Kristus Raja Semesta Alam. Yesus sebagai raja semesta alam akan tampil di akhir jaman untuk mengadili seluruh jagad raya. Pada abad pertengahan biasanya dinyanyikan Sequentia Thomas Celano “Dies Irae Dies Illa” yang terkenal itu (Lihat Fransiskus Borgias M., Menimba Kekayaan Liturgi, YPN, 2008, hal.31-46). Hari ini juga menjadi penutup tahun liturgi. Minggu depan kita memasuki tahun baru liturgi. Untuk itu kita baca teks Mat.25:31-46. Dilukiskan ada dua kelompok yang diadili, sebelah kanan, sebelah kiri. Yang kanan dikatakan melakukan apa yang berkenan pada Anak Manusia. Sedangkan yang kiri tidak melakukan apa-apa yang berkenan pada Anak Manusia. Yang menarik ialah bahwa kedua kelompok itu sama-sama tidak mengenal Anak Manusia. Dalam konteks ketidak-tahuan itulah muncul ucapan terkenal Yesus: Apa yang kamu lakukan bagi saudaraKu yang paling kecil dan hina ini, kamu lakukan untukKu. Demikian juga sebaliknya. Apa yang tidak kamu lakukan untuk mereka, tidak kamu lakukan juga untuk Aku. Anak Manusia menyamakan diri dengan kaum kecil, hina-dina. Pelajaran apa yang bisa ditarik? Satu saja. Apa kriteria yang dipakai oleh Hakim untuk mengadili kita di akhir jaman? Ternyata bukan kriteria kultis: seberapa banyak anda berdoa, berdoa di mana, memakai rumus mana? Juga bukan kriteria intelektual: apakah anda orang pintar dan berijazah ini dan itu atau tidak. Kriterianya ialah kriteria etis: apa yang kamu lakukan bagi sesama yang paling kecil dan hina. Sudahkah kita berbuat sesuatu bagi sesama kita yang paling kecil dan hina? Hanya anda saja yang tahu. Semoga kelak anda tidak kedapatan dalam kategori kambing, yang duduk sebelah kiri.

No comments:

PEDENG JEREK WAE SUSU

Oleh: Fransiskus Borgias Dosen dan Peneliti Senior pada FF-UNPAR Bandung. Menyongsong Mentari Dengan Tari  Puncak perayaan penti adala...