Thursday, April 26, 2012

PUISI-PUISI APRIL 2012 III

Oleh: Fransiskus Borgias M.

AH KAU

Ah kau, kau hanya mempesonaku
dari tepian cakrawala fatamorgana
tanganku coba meraihmu sia-sia.
Kauaku tidak terbawa suratan nasib
untuk menjadi kita.
Walau ada isyarat bahasa yang menandakan
kedekatan kauaku akukau
perhatikan akukau kauaku hanya beda letak
alfabet saja.
Dan itu menandakan sesuatu
tetapi takkan pernah menjadi satu kita
kau seolah di fatamorgana dan aku
sekadar terengah-engah mengejarnya
mencoba mempersempit jarak
yang tiada akan pernah merapat
Ah, kau hanya mempesonaku
dari tepian cakrawala fatamorgana.

Puisi Lama, Nijmegen, April 2001


MEMANDANG SUNGAI

Aku terpesona memandang sungai
Aku juga terpesona membayangkan
mungkin juga ia terpesona melihat aku
yang memandang terpesona.
Hal itu mungkin saja terjadi
sungai itu hidup dan menghidupkan
Aku merasakannya di sini
dan dari sini.

Puisi lama, Nijmegen, April 2001


ANAKKU MEMANDANG MATAHARI

Anakkumemandangmatahari
dengan mata nanar dan silau
lalu coba ia tangkap dalam gambar
yang tampak retak dan melebar
dalam sebuah ruang gambar
yangg sangat terbatas, sempit dan sesak.
Memang semua ada batas-batas bagi dia
dan mentari selalu hadir
dalam gamang kita.

Puisi lama, Nijmegen, April 2001.


NOLLI ME TANGERE

Untuk sementara
jangan kau ganggu aku
jangan juga kau tunggu puisi-puisiku
sebab aku sedang mencoba menjahit lobang di hatiku
yang terlanjur menganga lebar
tatkala mencoba melontar peluru-peluru cinta
yang ternyata semuanya terpental
dan yang tersisa hanya luka,
sunyi dan harga diri yang terpental.
Untuk sementara
jangan kau ganggu aku
jangan juga kau tunggu puisi-puisiku.

Puisi lama, Nijmegen, April 2001.


No comments:

PEDENG JEREK WAE SUSU

Oleh: Fransiskus Borgias Dosen dan Peneliti Senior pada FF-UNPAR Bandung. Menyongsong Mentari Dengan Tari  Puncak perayaan penti adala...