Pro: YPRYW. 
Dahulu kasih 
Sudah kukunjungi hatimu 
Dalam riak-riak gelombang rindu dan 
Rapat-rapat aku ke tepian sanubarimu 
Sampai dapat kurasakan desah nafasmu yang juga terasa gejolak rindu dan damba 
Namun tiada berani juga aku menyentuh dan mengetuk dinding senyummu 
Dan kaupun tiada tahu 
Hadirku dalam sunyi tak terpahami, 
Tak terhampiri, tak bertepi 
Abadi, sang sunyi; sendiri. 
Terbungkus kelu yang terasa pahit 
Dahulu kasih 
Sudah kuhampiri senyummu merekah selalu 
Dalam tatap-tatap mata nanar yang gemar 
Melebar, pesona menebar damba dan nada-nada nuansa cinta 
Tetapi tiada berani juga aku 
Meraba senyummu itu dengan senyumku, 
Walau kurasakan tarikan ajaib itu dari pelupuk matamu yang rindu 
Dan kaupun tiada tahu hadirku 
Dalam rindu, cinta, dan damba. 
Penuh dukalara, 
coba dibungkus candaria 
Tetapi terasa mengada-ada. 
Lalu aku pun pergi 
Melengos bisu 
Ke dalam hari biru perasaan galau 
Dalam sunyi, 
Dalam sepi dan bahkan api, 
Ya api……, api bara cinta yang tak sampai, 
Dan sayangnya, 
Hanya kaulah airnya. 
Sayang, kau dan aku, ya kita sangat berjarak. 
Dan kita sama-sama enggan melangkah 
Sekadar mencoba mempersempit jarak itu 
Yang entah mengapa 
menyesakkan dada. Dan aku hanya bisa berkata, ahh......... 
24 Agustus 2008 
Sebuah kilas balik pengalaman jatuh cinta yang tidak pernah terucap 
 
No comments:
Post a Comment