Monday, September 26, 2011

PUISI-PUISI JULI 2011

OLEH: FRANSISKUS BORGIAS M.


PADA AWAL MULA
Pada awal mula adalah bunyi, adalah fonem, adalah fonos, suara purba, aum, om, beresyit, kun faya kun, maka segala sesuatu pun mulai menjadi, mulai mengada, bahkan menjadi-jadi, dan mengada-ada. Itu awal mula ekses yang hanya bisa ditasi dengan menelusuri lagi etimologi. Ya, gerak kembali ke yang asali, ke yang awali. Sunyi. Berarti.

Lempong Lor, 18 Juli 2011.


AKU AKAN PERGI
Aku akan pergi menyusuri angin padang mencumbui ilalang dan berharap akan temui sunyi bengawan jati-diri di mana batu-batu menemani meditasi, nyepi dalam diri berlari menghindari ramai nan pekat sunyi tetap berarti kendati tiada angin sabana dan ilalang melengos bisu terbuai bisikan bayu nan biru.

Lempong Lor, 19 Juli 2011.


DI GEREJA
Di gereja kumelihat asap dupa, membumbung bebas memenuhi ruang suci, terbayang jiwaku, budiku, pikiranku yang rohani, yang bebas melayang, melanglang buana, karena ia adalah gambaran ilahi, hoc est imago dei.

Banteng, 24 Juli 2011.


DI GEREJA
Di gereja kumelihat asap dupa, membumbung bebas ke atas, terbayang sebuah misteri batianiah, dalam diriku, misteri doa yang benar, yang hanya bisa terucap berkat dorongan roh ilahi, yang sudi berdoa untukku, bahkan juga ketika aku tiada mampu berkata-kata, dan roh ilahi itu akan berdoa bagi kita dengan kata-kata yang tiada terucap.

Banteng, 24 Juli 2011.

No comments:

PEDENG JEREK WAE SUSU

Oleh: Fransiskus Borgias Dosen dan Peneliti Senior pada FF-UNPAR Bandung. Menyongsong Mentari Dengan Tari  Puncak perayaan penti adala...